Judul Inovasi
Pengembangan Talenta Peserta Didik Di Bidang Akademik Dan Non Akademik Menjadi Manusia Yang Mandiri
Nama Sekolah
SLB NEGERI BANJARSARI WETAN KABUPATEN MADIUN - KAB. MADIUN
Mulai Pelaksanaan
16 Jul 2019
Ringkasan Inovasi
Judul program
inovasi adalah Pengembangan Talenta Peserta Didik di Bidang Akademik dan Non
Akademik Menjadi Manusia Yang Mandiri
Pembangunan pendidikan adalah upaya untuk
mewujudkan tujuan nasional sebagaimana diamanatkan dalam Pembukaan
Undang-Undang Dasar 1945 alenea-4 yaitu “memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban duniaâ€. Berpijak pada amanat
tersebut, maka pendidikan merupakan hak setiap warga negara Indonesia untuk
memperoleh pendidikan yang diselenggarakan melalui sistem pendidikan nasional
termasuk anak berkebutuhan khusus.
Dalam
rangka menghadapi tantangan nasional maupun global yang menuntut sumber daya
manusia yang berkualitas mendorong satuan pendidikan untuk meningkatkan layanan
pendidikan dengan sebaik-baiknya. Agar
kualitas pendidikan sesuai dengan apa yang diharapkan, maka perlu adanya program inovasi sekolah yang mampu mewujudkan tiga
kompetensi yang meliputi: kemampuan, sikap, dan keterampilan yang lebih baik dalam pendidikan. Program inovasi meliputi program inovasi di bidang akedemik dan program
inovasi di bidang non akademik (bidang
keterampilan/vokasional)
Pendidikan khusus adalah layanan pendidikan
bagi peserta didik berkebutuhan khusus. Selain layanan pendidikan di bidang akademik, layanan pendidikan
keterampilan juga memiliki peranan sangat penting. Hal ini karena tujuan
utama layanan pendidikan khusus adalah mengajarkan peserta didik berkebutuhan
khusus agar memiliki keterampilan kecakapan hidup, sehingga mereka dapat hidup mandiri sesuai dengan potensi dan
kemampuan yang dimilikinya. Komponen
pendidikan kecakapan hidup atau life
skill yang utama adalah pendidikan keterampilan atau vokasional.
Keterampilan yang diberikan antara lain terdiri tata busana/menjahit, membatik,
tata kecantikan/salon, pertukangan, pertanian, peternakan, tata boga, kerajinan
tangan, kesenian dan usaha dagang.
Diharapkan
melalui program inovasi yang dilakukan mampu mewujudkan out put peserta didik
yang memiliki kemampuan akademik yang baik dan keterampilan
kecakapan hidup, sehingga mereka dapat hidup mandiri di
tengah masyarakat. Kemandirian dan life skill yang baik mampu mewujudkan
harapan anak berkebutuhan khusus untuk hidup sejahtera. Anak berkebutuhan
khusus bukanlah beban bagi masyarakat, kecakapan hidup atau life skill mereka layak disejajarkan
dengan anak sekolah regular.
Latar Belakang
Dalam
rangka menghadapi tantangan nasional maupun global yang menuntut sumber daya
manusia yang berkualitas mendorong satuan pendidikan untuk meningkatkan layanan
pendidikan dengan sebaik-baiknya. Agar
kualitas pendidikan sesuai dengan apa yang diharapkan, maka perlu adanya program inovasi sekolah yang mampu mewujudkan tiga
kompetensi yang meliputi: kemampuan, sikap, dan keterampilan yang lebih baik dalam pendidikan. Program inovasi meliputi program inovasi di bidang akedemik dan
program inovasi di bidang non akademik (bidang keterampilan/vokasional)
Pendidikan khusus adalah layanan pendidikan
bagi peserta didik berkebutuhan khusus. Selain layanan pendidikan di bidang akademik, layanan pendidikan
keterampilan memiliki peranan sangat penting. Hal ini karena tujuan
utama layanan pendidikan khusus adalah mengajarkan peserta didik berkebutuhan
khusus agar memiliki keterampilan kecakapan hidup. Komponen pendidikan kecakapan hidup atau life skill yang utama adalah pendidikan keterampilan atau
vokasional.
Tujuan inovasi
adalah meningkatkan kompetensi dan prestasi peserta didik di bidang akademik, dan
bidang non akademik serta meningkatkan manajemen sekolah sebagai sekolah
rujukan. Diharapkan melalui program inovasi yang dilakukan mampu mewujudkan out
put peserta didik yang memiliki kemampuan akademik yang baik dan keterampilan
kecakapan hidup, sehingga mereka dapat hidup mandiri di tengah masyarakat.
Penerima
manfaat inovasi adalah peserta didik SLB Negeri Banjarsari Wetan, peserta didik
sekolah binaaan SLB Negeri Banjarsari Wetan dan masyarakat
Kesesuaian
Kemandirian
dalam hidup adalah hal utama bagi anak berkebutuhan khusus. Kompetensi dan
prestasi yang mereka raih merupakan salah satu bukti dari kemandirian mereka. Dengan
prestasi dan life skil yang dikuasai
oleh peserta didik akan mewujudkan sumber daya manusia yang handal dalam
menghadapi persaingan nasional dan global.
Dalam
menjawab permasalahan tentang kemandirian peserta didik maka diterapkan program
inovasi yang didalamnya mencakup layanan pendidikan yang mampu mengarahkan
peserta didik untuk meraih prestasi yang terbaik dan menguasai
keterampilan/kecakapan hidup/life skill yang handal.
Implementasi
program inovasi diharapkan mampu menyiapkan peserta didik untuk siap menghadapi
berbagai tantangan hidup dan mandiri dalam berkarya di tengah masyarakat
Kontribusi
Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (TPB) atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang merupakan kesepakatan 193 negara
anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat
global termasuk Indonesia. Program inovasi yang diimplementasikan di SLB Negeri
Banjarsari Wetan bertujuan untuk menyiapkan anak berkebutuhan khusus dengan
pengetahuan dan life skill yang
handal sehingga dapat menjadi bekal bagi mereka dalam menghadapi tantangan
global. Dengan life skill yang handal,
mereka akan mampu bekerja dan berwiraswasta sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraannya
Deskripsi
Implementasi
program inovasi dalam manajemen pembelajaran di bidang akademik dan non
akademik antara lain sebagai berikut:
a.
Bidang Akademik
Program inovasi bidang
akademik dilaksanakan dengan pembinaan dan pembimbingan kepada peserta didik
yang memiliki potensi akademik yang baik.
b.
Bidang non akademik/vokasional
-
Mengenalkan peserta didik berbagai bidang
keterampilan sejak jenjang SDLB
-
Memberikan kebebasan kepada peserta didik
untuk memilih bidang keterampilan sesuai dengan minta mereka
-
Mengarahkan peserta didik dalam bidang
keterampilan tertentu sesuai dengan minat dan bakatnya setelah mereka mencoba
berbagai bidang sesuai dengan minat mereka.
-
Memaksimalkan potensi peserta didik dalam
bidang keterampilan tertentu setelah mereka memilih satu bidang yang
benar-benar sesuai dengan bakat dan minat mereka
-
Memberikan motivasi kepada peserta didik bahwa
mereka memiliki skill yang tidak kalah dengan anak regular
-
Memberikan pelatihan secara berkala dan
bertahap sesuai dengan kemampuan mereka
-
Melaksanakan program magang untuk mengenalkan
dengan dunia kerja secara nyata
Membuka
usaha ekonomi produktif sekolah sebagai wadah usaha sekolah dalam memasarkan hasil karya peserta didik dan
memberikan kesempatan peserta didik dan alumni untuk bekerja
Nilai Inovatif
Keunikan
dari program inovasi ini adalah adanya Usaha EKonomi Produktif yang dimiliki
oleh sekolah. Usaha Ekonomi Produktif (UEP) adalah tindak lanjut dari
pengembangan talenta peserta didik di bidang vokasional/keterampilan.
Peserta
didik yang masih aktif sekolah dan alumni dari SLB Negeri Banjarsari Wetan
diberikan kesempatan untuk berperan aktif dalam kegiatan UEP. Sisitem kerja UEP
merupakan gambaran bagi peserta didik ketika mereka sudah lulus nanti dan
bekerja di sebuah perusahaan atau home industri. Mereka diberikan upah layaknya
mereka bekerja sesuai dengan hasil karya yang dibuat.
Belum semua SLB di Wilayah Jawa Timur yang
memiliki UEP seperti di sekolah kami
Sumber Daya
Penanggungjawab
dan inovator dari program inovasi adalah
Kepala Sekolah SLB Negeri Banjarsari Wetan. Pelaksana dari program inovasi
terdiri dari seluruh guru dan peserta didik di SLB Negeri Banjarsari Wetan.
Sumber dana dari pelaksanaan program inovasi adalah BOS, BOP dan BPOPP.
Strategi
yang dilakukan untuk menggerakkan dan mengoptimalkan seluruh sumber daya yang
ada :
a.
Menjaga motivasi dari guru dan siswa untuk terus
berperan aktif dalam seluruh program inovasi yang dijalankan
b.
Melaksanakan supervisi kegiatan secara berkala dan
memberikan pengarahan secara langsung pada waku supervisi ketika ada beberapa
hal yang perlu lebih dioptimalkan
c.
Membuat susunan penanggungjawab dari seluruh program
yang dijalankan
d.
Memberikan reward kepada peserta didik yang paling
aktif
e.
Memberikan reward kepada guru penanggungjawab yang
kinerjanya bagus dalam peningkatan dan pengembangan program kegiatan yang
dijalankan
f.
Melaksanakan studi banding untuk mengembangkan
program inovasi
g.
Membuat MOU dengan dunia usaha
h.
Berdiskusi secara kontinue dengan seluruh guru
penanggungjawab kegiatan untuk membahas kendala/masalah yang dihadapi dalam
pengembangan talenta peserta didik di bidang akademik maupun non akademik
i.
Mendatangkan instruktur ahli dari luar untuk
memaksimalkan pelaksanaan program
Dalam bidang non akademik (vokasional),
memaksimalkan bahan yang tersedia untuk membuat produk yang bernilai jual pasar
Strategi Inovasi
Program inovasi
telah mendapat persetujuan dan disyahkan oleh Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur.
Masyarakat sangat berperan serta
dalam pelaksanaan program inovasi ini. Hal ini dibuktikan dengan adanya MOU
antara sekolah dengan dunia usaha dan respon masyarakat untuk membeli hasil
produksi usaha ekonomi produktif peserta didik. Pemerintah daerah juga
mendukung pelaksanaan program inovasi sekolah dengan memberikan kesempatan
kepada sekolah untuk memasarkan hasil produksi peserta didik di Mall UMKM
Kabupaten Madiun.
Dunia usaha yang telah membuat MOU dengan
sekolah antara lain Konveksi Al Madinnah Madiun, PT. Kreasindo Jaya Abadi
Surabaya, Fimelaroom, Rapi Konveksi, IWABRI Madiun, Gallery Jasmine, Batik
Sariwarni, Ayu Catering, Naura Catering, UMKM Kab.Madiun, dan Lia Salon Griya Rias.
Sebagai
tindak lanjut program inovasi maka disusun Surat Keputusan Kepala Sekolah
tentang susunan penanggung jawab di setiap bidang inovasi. Dalam kegiatan Usaha
Ekonomi Produktif juga dibentuk
penanggungjawab produksi dan pemasaran produk. Dalam pelaksanaan kegiatan
vokasional disusun tata tertib sedemikian rupa sehingga peserta didik dilatih
untuk bekerja dalam arti sesungguhnya. Untuk meningkatkan sumber daya manusia
maka guru diberikan kesempatan untuk mengikuti pelatihan baik yang
diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan maupun lingkup dinas yang lain, misalnya
yang diselenggarakan oleh Balai Rehabilitasi dibawah naungan Kementerian Sosial
Pelaksanaan Dan Evaluasi
Evaluasi menyeluruh
secara internal dilaksanakan secara bersama-sama antara kepala sekolah sebagai
penanggungjawab kegiatan beserta guru yang terlibat didalamnya.
Seluruh kendala atau
permasalahan yang timbul baik dari dalam diri siswa maupun dari faktor luar
misalnya dari kesiapan sarana prasarana dimusyawarahkan untuk mencari solusi
yang terbaik.
Kepala sekolah
memberikan kesempatan kepada semua guru untuk menyampaikan ide dan strategi
tentang pengembangan prestasi di bidang akademik dan non akademik termasuk
membuka kerjasama dengan pihak-pihak
yang bisa mendukung pengembangan dan program kelanjutan dari program
inovasi.
Setiap langkah yang telah menjadi kesepakatan
dalam musyawarah dijalankan dan dievaluasi kembali di bulan berikutnya.
Waktu pelaksanaan program inovasi
1.
Dilaksanakan sesuai dengan jadwal pembelajaran
keterampilan pilihan (jenjang SMPLB dan SMALB) dan sesuai jadwal ekstrakurikuler
(jenjang SDLB s.d SMALB).
2.
Pada hari Sabtu dan Minggu di bawah pengawasan
guru piket (sekolah masuk 5 hari kerja yaitu Senin-Jumat)
Indikator kinerja :
1.
Tercapainya
prestasi peserta didik di bidang akademik
2.
Tercapainya
prestasi peserta didik di bidang non akademik/vokasional
3.
Peningkatan
kemampuan / life skill peserta didik
4.
Bertambahnya
jumlah peserta didik yang berperan aktif dalam kegiatan usaha ekonomi produktif
Alumni yang terserap di dunia kerja dan mampu
berwiraswasta
Hasil Evaluasi
Output
sebelum adanya inovasi adalah meningkatnya talenta peserta didik di bidang
akademik
Output
setelah adanya program inovasi adalah meningkatnya talenta peserta didik di
bidang akademik dan non akademik (vokasional).
Outcome
setelah adanya inovasi adalah tercapainya prestasi peserta didik di bidang
akademik.
Outcome setelah program inovasi adalah (1)
tercapainya prestasi peserta didik di bidang akademik; (2) tercapainya prestasi
peserta didik di bidang non akademik (vokasional); (3) terbentuknya life skill peserta didik yang handal;
(4) meningkatkan kesejahteraan peserta didik ketika mereka lulus; (5)
meningkatkan citra sekolah sebagai sekolah rujukan; dan (6) mensukseskan
pelaksanaan program pembangunan nasional
di bidang pendidikan
Covid-19
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 1 angka 1, pendidikan adalah
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya.
Dalam rangka mempertahankan mutu pendidikan, perlu memberikan pelayanan yang
sebaik-baiknya kepada peserta didik baik dalam situasi normal maupun dalam masa
darurat Covid-19 untuk meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia untuk menghadapi tantangan secara nasional maupun
global.
SLB Negeri Banjarsari Wetan Kabupaten Madiun
memiliki peserta didik yang tinggal di asrama yang berjumlah 45 anak. Selama
masa Pandemi Covid-19 mereka tinggal di asrama dan tidak pulang. Setelah mereka
mengikuti pembelajaran secara daring, peserta didik yang sebelumnya telah aktif
dalam kegiatan Usaha Ekonomi Produktif (UEP) mengikuti kegiatan yang ada di UEP
dengan dipandu guru yang piket sesuai dengan jadwal yang telah disusun.
Kepala
sekolah mensinergikan antara Work From
Home (WFH) dan Work Form Office (WFO) guru dalam memberikan layanan
pendidikan yang maksimal kepada peserta didik. Masih berlangsungnnya PPKM maka
kegiatan vokasional di UEP sementara hanya diikuti oleh peserta didik yang
tinggal di asrama untuk menghindari kerumunan. Kegiatan tetap dilaksanakan
dengan protokol kesehatan yang sangat ketat
Pemangku Inovasi
Komponen yang terlibat
dalam implementasi program inovasi ini antara lain
1.
Kepala
Sekolah SLB Negeri Banjarsari Wetan sebagai penanggungjawab seluruh kegiatan
yang berlangsung. Inovator dari program inovasi adalah kepala sekolah sehingga
seluruh manajemen kegiatan program inovasi dibawah kendali kepala sekolah
2.
Guru
SLB Negeri Banjarsari Wetan
Guru berperan dalam
membimbing peserta didik, mengawasi pelaksanaan kegiatan, mengembangkan ide pengembangan
sesuai bidang yang diampu, mengecek bahan serta sarana prasarana yang
dibutuhkan selama pelaksanaan program kegiatan yang diampu, dan menjalin
kerjasama dengan pihak-pihak yang peduli dengan pengembangan program inovasi.
3.
Peserta
didik SLB Negeri Banjarsari Wetan
Berperan sebagai
pelaksana kegiatan sesuai dengan bidang menjadi bakat serta talentanya.
4.
Pengawas
Sekolah PK LK Wilayah Kab. Madiun
Berperan memberikan
arahan dan support kepada kepala sekolah dan guru SLB Negeri Banjarsari Wetan
dalam hal pelaksanaan dan pengembangan program inovasi.
5.
Cabang
Dinas Pendidikan Wilayah Madiun
Mengontrol pelaksanaan kegiatan dijalankan
sesuai dengan peraturan dan protokol kesehatan
Faktor Penentu
Faktor penentu dari keberhasilan program
inovasi antara lain :
1.
Peran
kepala sekolah sebagai motivator dan pengarah kegiatan yang handal
2.
Motivasi
dan dedikasi yang tinggi dari masing-masing guru penanggungjawab kegiatan untuk
mengerahkan segala kemampuan dan sumber daya yang ada di dalam diri mereka untu
terjun total dalam kegiatan
3.
Peserta
didik yang selalu berperan aktif mengikuti kegiatan.
Permasalahan yang dihadapi dalam implementasi
program inovasi :
-
Pada bidang keterampilan tertentu sarana dan
prasarana masih terbatas
-
Terbatasnya dana yang ada mengakibatkan
sekolah belum bisa mendatangkan instruktur ahli yang lebih banyak sesuai dengan
semua bidang keterampilan yang ada