Judul Inovasi
Bastyasaka Belajar Online (bbo) Smagajo Belajar Dimanapun Kapanpun Sebagai Solusi Pembelajaran Daring Di Era Pandemi
![](https://siiska.dindikjatim.id/img/DOC/IMG/25a899e50e9ebfd7e815ce83fcbdf518-bbo awal.jpg.jpg)
Nama Sekolah
SMA NEGERI 3 JOMBANG - KAB. JOMBANG
Mulai Pelaksanaan
01 Nov 2019
Ringkasan Inovasi
SMA Negeri 3 Jombang merupakan salah satu sekolah rujukan
yang ada di Jombang. Sekolah ini mulai menerapkan sistem pembelajaran berbasis
IT. Pada awalnya, Pemerintah Pusat dan Daerah telah menerapkan sistem Ujian
berbasis komputer. Permasalahan tersebut muncul karena di SMAN 3 Jombang masih
menggunakan sistem konvensional atau ujian berbasis Lembar Jawaban Komputer.
Namun yang terjadi sistem pengoreksiannya masih manual tidak menggunakan
komputer. Selain itu, lamanya waktu yang dibutuhkan dalam persiapan menghadapi
Penilaian, baik Penilaiah Harian (PH), Penilaian Tengah semester (PTS), dan
Penilaian Akhir Tahun (PAT) menyebabkan ujian tidak efektif dan memakan banyak
biaya.
Permasalahan lain muncul karena bapak/ibu guru kesulitan
mengarsip tugas siswa karena masih menggunakan kertas. Penggunaan presensi
manual juga dinilai tidak efektif. Hal tersebut yang menjadi permasalahan awal
sehingga diciptakannya Sistem Pembelajaran Daring yang Terintegrasi. Pada tahun
2019, inovasi tersebut diajukan dan mulai dikerjakan dalam kurun waktu dua
bulan. Mengingat sumber daya yang ada di SMAN 3 Jombang masih terbatas, Uji Coba
pertama dilaksanakan pada Penilaian Tengah Semester (PTS) Genap Tapel
2019-2020.
Uji Coba pertama itulah yang menjadi titik awal berkembangnya sistem pembelajaran
daring berbasis web. Sistem tersebut dinamakan Bastyasaka Belajar Online (BBO), Aplikasi tersebut menggunakan
platform website dengan alamat lms.sman3jombang,sch.id. Permasalahan tersebut terus berkembang hingga dapat digunakan secara sempurna
oada awal tahun 2020 saat terjadinya Pandemi COVID-19 hingga saat ini yang
telah mengalami beberapa upgrade.
BBO menghasilkan perubahan besar pada sistem pembelajaran dan
penilaian yang ada di SMAN 3 Jombang. Penilain dapat dilakukan secara cepat dan
mudah karena sistem bank soal yang memungkinkan guru menambah soal untuk
dipakai kembali. Sistem Pembelajaran menggunakan topik dan kelas sehingga guru
dan siswa memiliki kelas daring yang nyaman. Selain itu sistem presensi juga
dapat diakses melalui BBO, kemudahan siswa dalam presensi juga menjadi salah
satu hasil inovasi BBO.
Latar Belakang
Bastyasaka Belajar Online (BBO) merupakan Integrated Learning Management System
berbentuk aplikasi website yang
dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan pembelajaran yang ada di SMAN 3
Jombang. Inovasi ini memiliki tiga tujuan utama. Tujuan pertama adalah
meningkatkan mutu pendidikan sekolah berbasis IT. Tuntutan era globalisasi
berpengaruh besar dalam sistem pembelajaran di Indonesia. Kemendikbud melalui
Permendikbud nomor 19 tahun 2014 menjelaskan mengenai Pemebelajaran Jarak Jauh
pada tingkat sekolah jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah sebagai perluasan
dan pemerataan akses pendidikan, serta meningkatkan mutu dan relevansi
pendidikan dasar dan menengah. Penggunaan IT dalam dunia pendidikan sudah
dibiasakan dalam skala Nasional melalui UNBK dan USP-BKS hingga tahun 2019.
Sedangkan dalam skala sekolah masih menggunakan lembar jawaban komputer atau
menggunakan jawaban di kertas manual. Tujuan Kedua, meningkatkan kemudahan pembelajaran pada
siswa dan guru di era pandemi. Sebelum adanya inovasi ini, guru memerlukan
banyak waktu dalam mempersiapkan pembelajaran dan ujian. Tujuan ketiga, Sistem pendokumentasian praktis dalam
pembelajaran siswa dan kinerja guru. Selama ini, guru harus mengisi jurnal
mengajar secara manual, mengumpulkan lembar tugas siswa yang tidak terhitung
jumlahya, dan penyimpanan yang memungkinkan dokumentasi tersebut hilang
Kesesuaian
Inisiatif ini sesuai dengan
kategori inovasi pendidikan. Perubahan pola pendidikan selaras dengan
pelaksanaanya ditingkat satuan unit kerja. Selama ini pemanfaatan teknologi di
SMAN 3 Jombang masih belum maksimal karena pembelajaran masih dilaksanakan
secara konvensional. Bahkan di Jombang belum ada SMA yang mendapat aksen SMA berbasis
IT. Inisisatif ini meningkatkan mutu pendidikan yang ada di SMAN 3 Jombang
sesuai dengan tuntutan jaman dan akan ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan yang
berkelanjutan. Sistem pembelajaran konvensional diubah menjadi pembelajaran
berbasis IT dengan menerapkan sistem pembelajaran daring. Sistem ini
memungkinkan ruang kelas pembelajaran daring, ujian berbasis bank soal,
presensi daring, dokumentasi tugas, soal
dan materi.
Kontribusi
Bastyasaka Belajar Online (BBO) memiliki tujuan yang
sesuai dengan SDGs. Kesesuaian ini sejalana dengan memastikan pendidikan yang
inklusif dan berkualitas setara, juga mendukung kesempatan belajar seumur hidup
bagi semua. Penggunaan aplikasi BBO ini dapat digunakan secara terus menerus
dan dapat dikembangkan menjadi aplikasi yang memeiliki jaringan lebih luas. Dengan
aplikasi ini, sekolah lain dapat menggunakan sebagai sistem pembelajarannya
sehingga daat meningkatkan kualitas yang setara. Selain itu penggunaan aplikasi
ini menjamin pendidikan semakin berkualitas dengan menawarkan kemudahan dan
keefektifan pembelajaran di masa pandemi. Salah satu butir penting dari SDGs
yang paling sesuai adalah membangun dan meningkatkan mutu fasilitas pendidikan
yang sensitif terhadap gender, anak dan disabilitas dan menyediakan lingkungan
belajar yang aman, tanpa kekerasan, inklusif dan efektif bagi semua. Aplikasi
BBO ini dapat dikembangkan dan digunakan di sekolah manapun dengan sistem yang
mudah dipelajari dan diterapkan di kawasan baru.
Deskripsi
Inisiatif ini memberikan dampak
positif khususnya pada guru dan siswa di SMA Negeri 3 Jombang khususnya bagi
pembelajaran di era pandemi COVID-19. Sebelum tahun 2019 pembelajaran di SMAN 3
Jombang masih terbilang konvensional dengan menerpakan metode pengajaran yang
belum sepenuhnya memanfaatkan teknologi. Penilaian sekolah yang masih
menggunakan pola ujian kertas, koreksi manual dan pembelajaran yang tidak
terdokumentasikan membuat bapak/ibu guru kerepotan dalam melaksanakan
pembelajaran.
Mulai dari tahun 2019 bulan
September, Bastyasaka Belajar Online resmi diluncurkan sebagai system penilaian
daring di SMAN 3 Jombang. Penilaian Akhir Semester menjadi salah satu bukti
kesuksesan penggunaan system BBO dalam pembelajaran di SMAN 3 Jombang.
Sebelumnya jika menggunakan penilain secara konvensional (Ujian berbasis
Kertas), persiapan Penilaian Akhir Semester sudah dilaksanakan 3 minggu
sebelumnya, namun dengan adanya BBO persiapan hanya cukup satu minggu saja.
Pada tahun 2020 pemerintah resmi menutup sekolah tatap muka dan menggantikannya dengan sekolah daring. Dengan adanya Bastyasaka Belajar Online (BBO) SMAN 3 Jombang telah siap melaksanakn sekolah bersistem full daring. Bapak/Ibu guru telah menyiapkan bank materi dan soal, sehingga setiap harinya pembelajaran di SMAN 3 Jombang tetap lancar dan tanpa kendala. Pada bulan Mei 2020, Presensi daring menggunakan sistem BBO sudah diberlakukan untuk siswa SMAN 3 Jombang.Â
Nilai Inovatif
Inovasi Pembelajaran dengan menggunakan media BBO ini
memiliki perbedaan dengan sistem pembelajaran yang lain. Perbedaan tersebut :
1. Sistem aplikasi yang mudah dipahami
2. Memuat Bank soal dan Materi
3. Sebagai basis data induk pembelajaran di SMAN 3
Jombang
4. Dapat dikembangkan menjadi Presensi daring
5. Digunakan sebagai media pemilihan Calon Ketua OSIS
6. Sistem ujian menggunakan random soal dan bank soal
7. Analisa penilaian dan peningkatan kemampuan belajar
siswa
8. Sistem dengan akun single guru, siswa dan operator
9. Menggunakan server pribadi milik sekolah.
Sumber Daya
Sumber daya manusia yang terlibat
sebagai pengembang dan pengelola adalah TIM IT SMAN 3 Jombang sebanyak tiga
orang. Selain itu, seluruh guru yang ada di SMAN 3 Jombang dilibatkan sebagai
pengajar. Siswa terlibat sebagai pengguna aktif sebanyak 1000 orang.
Penggunaan server utama
membutuhkan komputer server dengan spesifikasi RAM 16Gb, dengan SSD sebesar
256Gb dan penggunaan prosesor Intel core I7. Penggunaan jaringan sekolah yang
memungkinkan 1000 pengguna di saat yang sama memerlukan bandwith sebesar
300Mb/Sec. Anggaran yang dibutuhkan dalam proses pembangunan awal dan
pengembangannya sekitar Rp15.000.000. Namun anggaran ini dapat berkurang atau
lebih sesuai dengan kriteria alat yang digunakan. Sumber dana tersebut dapat
diajukan melalui dana BOS, BPOPP dan Komite Sekolah.
Inovasi yang baru dimulai pada
tahun 2019, Bastyasaka Belajar Online hanya mengandalkan tim IT yang terdiri
atas tiga orang sebagai penanggungjawab
untuk mengelola dan mengembangkan sistem tersebut. Selain itu, untuk
mengoptimalkan penggunaan BBO, MGMP sekolah dilibatkan dalam membuaat materi
dan membuat soal sesuai dengan mata pelajarannya masing-masing. Setiap guru
berhak memiliki bank soal dan materi tersendiri, namun dapat digunakan secara
bersama oleh guru lain dalam satu mata pelajaran. Peran walikelas untuk
mengoordinasi siswanya dan memantau siswa dalam mengikuti pembelajaran daring
juga menjadi faktor maksimalnya penggunaan aplikasi ini.
Strategi Inovasi
Inovasi ini mencakup aspek pendidikan,
sosial dan lingkungan. Program ini diawali sejak Nopember 2019 dan akan terus
berlanjut sampai adanya pendidikan yang inklusif dan berkualitas setara, juga
mendukung kesempatan belajar seumur hidup bagi semua yang sejalan dengan SDGs.
Keberlanjutannya terjamin karena masuk dalam rencana strategis jangka menengah
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur 2019-2024. Inovasi ini masuk program
unggulan dengan didikung oleh: (1) Peraturan Daerah Jatim Nomor 11 Tahun 2017
tentang Penyelenggaraan Pendidikan, (2) Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 22 Tahun 2016 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan
Menengah, (3) Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang perubahan kedua atas
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Adanya
Nota kesepahaman dan komitmen antara stakeholder memastikan bahwa inovasi ini
berkelanjutan.
Secara sosial, program ini dapat meningkatkan pengawasan pembelajaran antara guru, siswa dan walimurid. Hal tersebut dilandasi atas dasar turut sertanya wali murid dalam pembelajaran jarak jauh. Wali murid dapat mengakses aplikasi tersebut secara realtime sehingga dapat mengetahui perkembangan anak dalam proses pembelajarannya. Pada aplikasi tersebut terdapat laman khusus yang dapat diakses untuk memberikan masukan atau berdiskusi dengan walikelas atau guru mata pelajaran.
Pelaksanaan Dan Evaluasi
Insiatif ini dievaluasi secara
internal yang dilakukan dua tahap. Pertama, evaluasi internal dillakukan tim Pengawas
SMA Negeri Cabang Dinas Pendidikan Jawa Timur Wilayah Kabupaten Jombang. Tujuan
evaluasi internal untuk mengetahui proses penggunaan BBO dalam pembelajaran dan
hambatan di lapangan serta penyelesaian permasalahan yang terjadi dalam
pembelajaran. Evaluasi ini dilakukan setiap enam bulan hingga setahun sekali.
Kedua, evaluasi secara internal yang dilakukan oleh tim IT serta Stake Holder SMAN
3 Jombang tiap tiga bulan sekali, FGD diberikan kepada guru dan siswa berkaitan
dengan kendala dan kekurangn dalam pembelajaran menggunaan BBO. Tujuan dari
evaluasi untuk menyempurnakan program agar efektif dan efisien.
Terdapat tiga indikator untuk
evaluasi internal, yaitu (1) interval banyaknya pemakaian BBO oleh guru dan
siswa, (2) Keefektifan pembelajaran, dan (3) prosentase hasil belajar siswa. indikator
1 didapatkan dari hasil rekapitulasi pembelajaran selama tiga bulan kemudian dibuat
diagram garis untuk mengetahui tren. Indikator 2 diukur dari angket kepuasan
siswa dan guru dalam pemakaian BBO dalam pembelajaran serta kritik dan saran
yang kemudian dibuatkan diagram keefektifan pembelajaran menggunakan BBO. Sedangkan
indikator 3 diukur dari reta-rata hasil evaluasi siswa dan diukur berdasarkan
standard penilaian yang telah ditetapkan di SMAN 3 Jombang.Â
Hasil Evaluasi
Hasil evaluasi internal
menunjukkan efektifnya pelaksanaan penilaian pembelajaran, baik PH, PTS, PAT. Tahun
2019 periode januari-juni dibutuhkan waktu 1 bulan dalam memersiapakan PTS dan
PAT dengan banyak kepanitiaan, sedangkan setelah menggunakan BBO hanya dibutuhkan
waktu kurang dari 1 minggu persiapannya. Sistem Penilaian berbasis bank data
dapat digunakan sehingga menurunkankecurangan pada siswa. Guru tidak perlu
mengoreksi karena nilai otomatis.
Pembelajaran berbasis Bank
Materi, sebelum penggunaan BBO, guru akan kesusahan dalam pengarsipan tugas
siswa dan materi yang harus dipersiapkan sebelum mengajar. Sedangkan setelah
penggunaan BBO, Guru hanya menjadwalkan pembelajaran dan siswa dapat mengakses
materi yang telah dipelajari kapanpun dan dimanapun.Â
Covid-19
Penggunaan BBO sebagai layanan
pembelajaran daring sangat selaras dengan kondisi pandemi COVID 19. Aturan
pemerintah yang meniadakan Pembelajaran tatap muka sehingga diganti dengan
Pembelajaran Daring/ Pembelajaran Jarak Jauh sudah dipersiapkan dengan adanya
BBO. SMAN 3 Jombang selalu siap dengan kondisi tersebut karena layanan tersebut
memang diperuntukkan untuk pembelajaran jarak jauh.
Beberapa penyesuaian dilakukan
dengan pengaturan sistem mengajar dan penjadwalan yang disesuaikan dengan
peraturan Menteri Pendidikan. Penggunaan presensi daring menggunakan BBO juga
salah satu penyesuaian dengan adanya pandemi COVID-19. Selain itu, sekolah juga
berusha memberikan keringanan dengan menyalurkan bantuan kuota sebagai bentuk
tanggungjawab dengan adanya penggunaan pembelajaran daring dengan menggunakan
BBO.
Pemilihan ketua osis secara daring menggunakan BBO juga
menjadi salah satu penyesuaian yang dilakukan akibat adanya aturan pembelajaran
daring. Siswa dapat memilih calon ketua OSIS melalui BBO. Dan hasil dapat
dikalkulasikan secara realtime.
Pemangku Inovasi
Stake holder yang terlibat dalam
inisatif ini adalah pihak Internal SMAN 3 Jombang dan Pengawas Cabdin Jombang.
Pengawas dari Cabdin sebagai inspektor dalam mengontrol pembelajaran dengan
memanfaatkan BBO. Sedangkan pihak interal SMAN 3 Jombang yakni Kepala Sekolah
dan Wakilnya berperan dalam mengambil keputusan dalam sistem pelakasanaan
pembelajaran daring menggunakan BBO. Selain itu Kepala Sekolah memfasilitasi kebutuhan
dalam penyelenggaraan pembelajaran secara daring menggunakan BBO.
Faktor Penentu
Inisiatif ini membuktikan bahwa peran guru dan
stakholder sangat penting dalam meningkatkan pengembangan BBO saat ini. Menurut
data yang diambil pada awal januari 2021, Jumlah bank soal semakin bertambah
dari 100 tiap KD hingga hampir 300 tiap KD per mata pelajaran. Begitu juga
keefektifan materi yang dapat digunakan berulang apda tahun berikutnya. Penambahan Bandwith berperan dalam kelancaran
penggunaan sistem BBO. Awal januari 2020 BBO Â menggunakan jaringan dengan kapasitas bandwith
100 Mbps yang dapat menampung  sekitar
300 orang siswa aktif dalam satu waktu. Sedangkan saat ini di tahun 2021
bandwith sudah dinaikkan hingga 300MBps yang kuat menampung 1000 siswa.