Judul Inovasi
Lms Smagas Solusi Pembelajaran Jarak Jauh Masa Pandemi Covid-19
Nama Sekolah
SMAN 1 KARAS - KAB. MAGETAN
Mulai Pelaksanaan
01 Nov 2020
Ringkasan Inovasi
Pandemi Covid-19 yang menyebar ke hampir
seluruh negara di dunia membawa dampak kesegala bidang kehidupan. Pendidikan
terimbas dari masalah kesehatan yang memang harus dinomorsatukan. Pembelajaran
yang semula dilakukan secara tatap muka berubah menjadi pembelajaran jarak jauh
(PJJ). Kesiapan brainware, software dan hardware sangatlah penting untuk
menunjang suksesnya PJJ. SMAN 1 Karas berusaha membantu Guru dan Siswa
melaksanakan PJJ yang mudah, terprogram, berkualitas, murah dan tetap
menyenangkan selama pembelajaran berlangsung dengan menggunaan aplikasi
Learning Management System (LMS) SMAGAS.
Penerimaan LMS SMAGAS oleh Guru di awali dengan sosialisasi dan pelatihan berbentuk in houses trining di laboratorium sekolah. Hasil monitoring pelaksanaan PJJ oleh Kepala Sekolah menunjukkan semakin lama pemanfaatan LMS SMAGAS dalam pembelajaran semakin tinggi, misalnya pada data tanggal 28 Agustus 2020, terdapat 27 Guru atau 57,45 % Guru yang telah menggunakan LMS SMAGAS sebagai aplikasi terpakai PJJ. Jumlah tersebut mengalami peningkatan pada saat observasi tanggal 18 September 2020, dimana 46 Guru atau 97,87 % Guru telah berusaha menggunakan LMS SMAGAS, berarti aplikasi LMS SMAGAS dapat terus digunakan dan harus selalu disesuaikan agar lebih baik dan bermanfaat. Untuk meningkatkan kualitas layanan pembelajaran, selain pengembangan aplikasi LMS SMAGAS, perlu juga meningkatkan kompetensi Guru SMAN 1 Karas secara berkelanjutan terutama tentang penggunaan sumber-sumber belajar berbasis digital agar LMS SMAGAS lebih berdaya untuk PJJ.
Latar Belakang
Pandemi
Covid-19 secara global melanda seluruh dunia dan berdampak kesemua lini
kehidupan tak terkecuali Pendidikan di negeri tercinta Indonesia. Lembaga sekolah
di semua tingkatan harus melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau belajar
di rumah (BDR) semenjak 16 Maret 2020. Keselamatan dan kesehatan insan
pendidikan menjadi prioritas utama. Pemanfaatan teknologi komunikasi diharapkan
mampu menjadi solusi agar pembelajaran tetap dapat berlangsung. Perubahan pembelajaran yang biasa dilaksanakan secara tatap muka
antara Guru dengan Siswa berubah menjadi tatanan pembelajaran secara online
memang tidaklah mudah, beberapa hambatan dirasakan terutama oleh Guru dan
Siswa. Diantaranya berkaitan dengan sistem pembelajaran dan sarananya.
Kemampuan
tingkat penguasaan teknologi informatika dan komputer yang beragam pada Guru
SMAN 1 Karas memberikan pengaruh kepada respon Siswa dalam mengikuti PJJ, hal
ini bisa dilihat dari laporan mingguan dengan melampirkan screenshoot aktifitas
Guru dan Siswa. Perbedaan kemampuan antar Guru lambat laun juga menyebabkan
keberagaman aplikasi dan sulitnya proses monitoring, evaluasi maupun supervisi
peningkatan kualitas pembelajaran. Hal penting yang perlu juga dipertimbangkan
saat pembelajaran berbasis online adalah keamanan data base pembelajaran dan
kemudahan penggelolaan data. Selain itu perlu memperhitungkan kemudahan akses
internet yang sulit pada beberapa wilayah tempat tinggal siswa dan menekan
beban ekonomi wali murid yang dapat timbul akibat PJJ dilakukan.
Hasil koordinasi dengan aplikasi Zoom bersama Guru di akhir pekan pertama saat siswa belajar dirumah dan memperhatikan laporan aktifitas pembelajaran, tampak bahwa 100% Guru SMAN 1 Karas memanfaatkan aplikasi Watsapp untuk membentuk group mata pelajaran, berdiskusi membahas materi ajar, memberikan informasi edukasi kesehatan dan laporan kegiatan positif harian. Pada koordinasi jarak jauh secara online di akhir pekan ke dua diketahui beberapa mata pelajaran memberikan latihan pendalaman materi dan kegiatan tugas kepada siswa yang pelaporanya memakai aplikasi Watsapp atau e-mail. Hal ini menjadi topik diskusi dengan memberikan pesan kuat untuk tidak terlalu memberatkan beban berfikir siswa pada masa pandemi Covid-19. Pembelajaran yang dikelola Guru harus menarik, menggunakan variasi media berbasis online dengan memanfaatkan situs penyedia informasi digital sesuai isi materi ajar atau tema kejadian.
SMAN 1 Karas atau biasa dikenal dengan SMAGAS sebagai kepanjangan dari SMA kebangGaan Anak Sekolah memiliki daya dukung hardware (server UNBK, Laboratorium Komputer, Jaringan Internet, Pemancar Wifi), Software open source, Brainware tim IT dan pelaksana Prodistik (ekstakurikuler Program Pendidikan Dasar Terapan Informatika dan Komputer bekerjasama dengan ITS). Sumberdaya Guru yang dimiliki bersemangat dalam memberikan layanan pembelajaran yang berkualitas telah memotivasi dibangunnya Sistem Pengelolaan Pembelajaran atau dikenal Learning Management System (LMS). LMS SMAGAS sebagai platform aplikasi utama pembelajaran mampu menyelesaikan persoalan yang dihadapi Guru maupun Siswa ketika PJJ diberlakukan, sehingga dianggap sebagai perfect learning system. Bahkan sangat memungkinkan LMS yang dibangun tetap digunakan sebagai media pembelajaran pada saat situasi pembelajaran sudah mengalami penyesuaian dikemudian hari.
Kesesuaian
Pengelolaan pembelajaran jarak jauh secara
mudah, terprogram, aman dan murah dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan LMS
SMAGAS di SMAN 1 Karas
Kontribusi
Untuk
mengetahui pengelolaan pembelajaran jarak jauh secara mudah, terprogram, aman
dan murah dapat dilaksanakan dengan memanfaatkan LMS SMAGAS di SMAN 1 Karas.
Deskripsi
LMS SMAGAS (Learning Management System SMAN 1
Karas) dibangun dengan tujuan utama untuk memberikan pelayanan pembelajaran
terbaik bagi Siswa di masa pandemi Covid-19. LMS SMAGAS inisiator dan
inovatornya berawal dari Kepala Sekolah yang merasa perlu menjaga kualitas
pembelajaran meskipun pelaksanaannya secara PJJ. Kualitas pembelajaran tetap perlu dikontrol
bahkan mensupervisi kegiatan pembelajaran juga sangat diperlukan karena
peralihan dari pembelajaran secara tatap muka menjadi pembelajaran secara dalam
jaringan tentu diperlukan penyesuaian yang cepat dan tepat, oleh sebab itu SMAN
1 Karas membuat aplikasi LMS. Guna mewujudkan LMS SMAGAS maka langkah awal yang
dilakukan adalah mengkomunikasikan konsep LMS kedalam Tim TIK SMAGAS,
dilanjutkan dengan mengkaji berbagai peluang aplikasi dan sofware tools hingga
di sepakati membangun sistem LMS mandiri berbasis MOODLE ( Modular
Object-Oriented Dynamic Learning Environment). Moodle adalah paket perangkat
lunak yang diproduksi untuk kegiatan belajar berbasis internet dan situs web
yang menggunakan prinsip social constructionist pedagogy. Moodle merupakan
salah satu aplikasi dari konsep dan mekanisme belajar mengajar yang
memanfaatkan teknologi informasi, yang dikenal dengan konsep pembelajaran
elektronik atau e-learning. Moodle dapat digunakan secara bebas sebagai produk
sumber terbuka (open source) di bawah lisensi GNU. Moodle dapat diinstal di
komputer dan sistem operasi apapun yang bisa menjalankan PHP dan mendukung
database SQL.
Operasional aplikasi LMS SMAGAS perlu dikuasai
oleh semua Guru SMAN 1 Karas agar mampu mengelola pembelajaran di kelasnya
secara jarak jauh, sehingga Guru perlu mendapatkan in house trining (IHT)
untuk menguasainya sebelum LMS SMAGAS melibatkan siswa. Selain IHT, untuk mempermudah
penguasaan aplikasi maka dipersiapkan video tutorial dan e-book sebagai panduan.
LMS SMAGAS diharapkan menjadi aplikasi PJJ utama karena memiliki beberapa
keunggulan, diantaranya:
1. Aplikasi LMS SMAGAS dibangun dengan software
open source Moodle sehingga memudahkan pengembangannya sesuai kebutuhan
pembelajaran di SMAN 1 Karas.
2. Aplikasi LMS SMAGAS tanpa berbayar kepada pihak lain karena dibangun secara mandiri.
3. Aplikasi LMS SMAGAS selayaknya kelas-kelas maya yang menyimpan semua data siswa di dalam setiap kelas, merecord aktifitas mengajar Guru, memuat materi pembelajaran dan materi audio video pendukung dan aktifitas belajar Siswa di dalam kelas termasuk hasil tugas serta evaluasi pembelajaran yang dilakukan.
Nilai Inovatif
1.
LMS SMAGAS dapat digunakan sebagai salah satu pilihan aplikasi penggelolaan
resiko bencana dalam institusi pendidikan saat masa bencana pendemi Covid-19
yang menyebabkan pembelajaran jarak jauh (PJJ) harus dilakukan demi kesehatan
seluruh warga sekolah.
2. Memberikan inspirasi kepada institusi pendidikan untuk mengembangan aplikasi LMS seperti LMS SMAGAS agar Guru dan Siswa terbantu saat melaksanakan PJJ.
3. Sebagai contoh praktik baik Kepala Sekolah untuk lebih mudah melakukan monitoring dan supervisi pembelajaran dengan LMS SMAGAS karena aktifitas Guru dan Siswa dapat terekam dengan baik sebab aplikasinya mendukung fasilitas data base. Aplikasi LMS SMAGAS selayaknya kelas-kelas maya yang menyimpan semua data siswa di dalam setiap kelas, merecord aktifitas mengajar Guru, memuat materi pembelajaran dan materi audio video pendukung dan aktifitas belajar Siswa di dalam kelas termasuk hasil tugas serta evaluasi pembelajaran yang dilakukan. Seluruh data pembelajaran tersimpan dengan aman karena pusat pengendalian program dan data tersimpan di Komputer Server milik SMAN 1 Karas yang memanfaatkan Server UNBK dan dukungan kecepatan akses internet hingga 100 Mbps.
4. Menjadi model efisiensi anggaran sebab pengeluaran biaya dalam pelaksanaan PJJ dapat diminimalkan karena aplikasi LMS SMAGAS tanpa berbayar kepada pihak lain sebab dibangun secara mandiri. Kebutuhan akses internet langsung pada server sekolah dimana semua data pembelajaran yang sudah disiapkan Guru tersimpan, bahkan Siswa yang mengalami kesulitan akses internet karena keterbatasan sarana mengikuti PJJ dapat dengan mudah meng-copy materi pembelajaran di Laboratorium Komputer Sekolah di jam kerja.
Sumber Daya
Menyiapkan server sebagai pusat data sekolah bisa memanfaatkan server UNBK.
Memperkuat jaringan internet sekolah dan membagi akses dengan reuter TP Link ke seluruh area sekolah.
Penguasaan aplikasi MOODLE
Strategi Inovasi
1. LMS SMAGAS perlu terus
dikembangkan agar dapat menjadi platform PJJ akibat pandemi Covid-19 yang belum
ada perkiraan akan berakhir.
2. Dukungan stacke holder pendidikan khususnya upaya meningkatkan sarana yang lebih baik dalam melaksanakan PJJ di tiap satuan pendidikan.
Peningkatan kompetensi
Guru harus terus di usahakan. Banyak perubahan yang ditimbulkan oleh bencana
seperti pandemi Covid-19 serta perkembangan sains teknologi yang membutuhkan
penyesuaian pengetahuan, maka Guru harus siap belajar dan belajar agar mampu mengikuti perkembangan dan
tuntutan jaman.
Pelaksanaan Dan Evaluasi
Berdasarkan data pemanfaatan LMS SMAGAS juga
dapat diketahui bahwa pemanfaatan fitur Video penjelas materi pelajaran dan
fitur URL masih cukup rendah yakni dibawah 21,28 % atau tidak lebih dari
10 Guru. Hal ini menunjukkan masih diperlukan upaya SMAN 1 Karas pada
kesempatan berikutnya untuk memprogramkan upaya penguatan kompetensi Guru
memanfaatkan sumber pembelajaran secara digital. Peningkatan pemanfaatan fitur
LMS yang sangat besar terjadi pada fitur Absensi (Attendance) dan Quiz/
Evaluasi. Pemanfaatan fitur Attendance hingga 50% dari 22 Guru pada tanggal 28
Agustus 2020 menjadi 44 Guru pada tanggal 18 September dan pemanfaatan fitur Quiz mencapai 88,64%
perubahan dari 5 Guru yang memanfaatkan pada tanggal 28 Agustus 2020 menjadi 44
Guru pada tanggal 18 September. Hal ini sangat memungkinkan terjadi karena
pemahaman terhadap fungsi dari fitur LMS mulai terbiasa, selain itu bisa jadi
akibat peningkatan motivasi Guru dan Siswa dalam mempersiapkan Ujian Tengah
Semester (UTS) yang jadwal pelaksanaannya di SMAN 1 Karas mulai tanggal 28
September 2020 secara online menggunakan LMS SMAGAS.
Berdasarkan observasi secara berkala yang telah dilakukan oleh Kepala Sekolah terhadap pelaksanaan PJJ oleh 44 Guru mata pelajaran dan 3 Guru bimbingan konseling di masa pandemi Covid-19.
Hasil Evaluasi
Data pada grafik aplikasi terpakai PJJ, tampak pada dua pekan awal sekolah
melakukan PJJ di SMAN 1 Karas sebanyak 47 Guru (100%) menggunakan Whatsapp dan
keadaan tersebut tetap bertahan pada pertengahan bulan Agustus hingga awal
bulan September. Hal ini menunjukkan kebutuhan komunikasi yang bersifat
instruksi langsung (metode pembelajaran direct instruction) antara Guru
dengan Siswa sangatlah diperlukan untuk mengelola pembelajaran. Jadi meskipun
sudah tersedia LMS, media komunikasi yang dianggap cepat dan mudah masih
diperlukan dan pilihan yang familiar sebab suport disemua gadget menggunakan
aplikasi Whatsapp.
Penggunaan aplikasi Googleform di SMAN 1 Karas perubahannya tidak terlalu tampak besar, dari 2 Guru di awal PJJ bertambah menjadi 6 Guru setelah PJJ berlangsung selama dua bulan. Hasil penelusuran dengan bertanya secara langsung kepada Guru yang bersangkutan didapatkan penjelasan yang seragam, bahwa penggunaan Googleform bukan bearti meninggalkan Whatsapp sebagai aplikasi ringan dan cepat untuk memberikan informasi dan instruksi. Pada situasi dan kondisi tertentu Guru membutuhkan perekaman data dengan cepat dan mudah, sedangkan pada saat yang bersamaan para pengguna LMS SMAGAS sedang pada waktu trafic transfer data yang padat yang menimbulkan dampat kesulitan akses ke server sekolah.
Aplikasi Edmodo dan Microsoft 365 adalah aplikasi yang sangat banyak fitur bagus dan terkelola secara profesional bahkan jenis aplikasi yang sangat mendukung pelaksanaan PJJ sejak lama sebelum adanya pandemi Covid-19. Secara teknis, memang memerlukan dukungan perangkat lunak yang tidak freeware apabila pemanfaatanya untuk menggelola pembelajaran secara optimal dengan fasilitas fitur teraktifasi yang full suport. Pada data observasi, ternyata Guru SMAN 1 Karas tidak terlalu menjadikannya sebuah pilihan yang mudah untuk mendukung penyelenggaraan PJJ. Setelah ditelusuri dengan menanyakan secara langsung kepada beberapa Guru, penyebabnya ternyata faktor kurang familiar lebih mengemuka.
Covid-19
Peyelenggaraan program pembelajaran dengan LMS SMAGAS diharapkan mampu memberikan model dan inspirasi pengelolaan sekolah oleh
seluruh Guru, Tenaga Kependidikan maupun Pengawas Sekolah agar proses
pendidikan khususnya pengelolaan pembelajaran dapat berkembang meskipun Siswa belajar di rumah sebagai akibat pandemi Covid-19. Semoga apa yang telah kami lakukan dapat memberi manfaat kepada
semua pihak yang terlibat di dunia pendidikan khususnya para pengelola sekolah.
Pemangku Inovasi
Cabang Dinas Pendidikan memberikan supervisi melalui Pengawas Sekolah
Faktor Penentu
Beberapa hal berikut mempengaruhi keberhasilan inovasi yang telah dikembangkan: 1) Ketersediaan jaringan internet 2) Kreativitas Guru mengelola pembelajaran online sehingga tersajikan pembelajaran yang menarik minat belajar siswa 3) Kemauan siswa untuk mengikti pembelajaran online membutuhkan kontrol orang tua ataupun anggota keluarga siswa.